TRIBUNNEWS.COM-Wahid Ahmadi, Ketua Asosiasi Universitas Dai Indonesia (IKADI) di Jawa Tengah, menyampaikan sinyal malam Laylat al-Qadar.
Dia mengungkapkan bahwa pada malam Laylat al-Qadar, sinar matahari sangat lembut. Menurutnya, cahaya di Laylat al-Qadar di pagi hari seperti bulan.
“Sangat lembut, udaranya tidak terbakar, dan selembut bulan, sehingga tidak ada cahaya yang dipancarkan,” ia mengutip di YouTube Tribunnews.com, Minggu (10 Mei 2020).
Dalam narasi lain, disebutkan bahwa malam itu sejuk, tidak dingin atau panas. Di malam hari (Laylat al-Qadar), cuaca sangat nyaman. “Dia berkata.” Wahid Ahmadi menambahkan bahwa malaikat akan mendarat pada malam Laylat al-Qadr. “Tentu saja karena malam ini adalah keturunan malaikat, itu digambarkan sebagai makna udara segar, langit Itu cerah. “-” Karena malaikat dan malaikat Gabriel mendarat di bumi malam itu, ini karena A llah SWT, “jelasnya.

Baca: Ini adalah artikel terakhir tentang cara menghitung perkiraan dan tanda Laylat al-Qadar. Bacaan 10 malam: pilih menurut hukum hanya malam Laylat Al-Qadar dengan Iktikaf di rumah selama pembacaan pandemi Covid-19: selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terutama 5 latihan dan doa , Khususnya pada malam Laylat al-Qadr-dengan izin Allah SWT, malaikat dan Jibril akan memenuhi langit di malam Laylat al-Qadr.
Apakah Anda memiliki pertanyaan tentang Islam dan Ramadhan? Anda dapat mengajukan pertanyaan dan berkonsultasi langsung dengan Ust. Konsultasi Islam oleh Zul Ashfi, SSI, Lc-kirim permintaan Anda ke Consultation@tribunnews.com- untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi bagian konsultasi Islam Tribunnews.com