TRIBUNNEWS.COM, Magelang-Menteri Sumber Daya Manusia Ida Fauziyah mengatakan, Kementerian Ketenagakerjaan telah memperoleh data gelombang kedua atau kedua dari 3 juta calon penerima bantuan upah / upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan menerima 3 juta calon penerima bantuan gaji / gaji. Menaker Ida mengatakan di Magelang, Jawa Tengah pada Selasa (01/09/2020): “Sesuai yang kami katakan, 3 juta data yang diterima dari BPJS Ketenagakerjaan n’bukan pada pertengahan September 2020. Tujuan keseluruhan penerima BSU adalah 15,7 juta orang. Pada tahap pertama 2,5 juta, kemudian dikalikan 3 juta pada langkah 2. Ia mengatakan berharap semakin banyak teman yang menerima transfer pemerintah.

Proses implementasinya sama Langkah pertama tetap sama, yaitu setelah menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya akan mengecek datanya terlebih dahulu.
“Setelah itu akan kami kirimkan ke KPPN. Uang tersebut akan ditransfer langsung dari KPPN ke Bank HIMBARA (Asosiasi Perbankan Nasional), penerbit program subsidi upah. Transfer langsung dari Bank HIMBARA ke rekening pekerja mendapatkan keuntungan dari ini, ”jelasnya. -Namun, Menaker Ida mengatakan: Pada gelombang pertama, ada pekerja yang menyerahkan rekening yang sudah tidak aktif, katanya keberangkatannya sangat sulit.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Menaker Ida mewajibkan pekerja untuk memastikan bahwa akunnya telah diaktifkan dan tidak mengirimkan dua akun. Perusahaan harus berkomunikasi dengan karyawan agar dapat mengirimkan akun yang masih aktif.
Nomor yang ditetapkan oleh BSU Langkah kedua setelah kita cek ulang 3 juta data.Namun, Ida menanyakan calon penerima BSU, mereka sudah memasukkan akun ero mereka dan memenuhi persyaratan, tapi saya tidak menerima transfer dari pemerintah, jadi mohon bersabar . Selama teman-teman saya mengajukan akun yang masih berlaku, selama sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, atau memenuhi persyaratan yang ditentukan, perlu kesabaran. Tinggal masalah waktu saja, ”ujarnya. Dia menjelaskan. (*)