Mendes meminta pengelola wilayah mempercepat sinkronisasi data untuk distribusi BLT DD

Kilas Kementerian

Jakarta TRIBUNNEWS.COM-Sedikitnya 80 kabupaten dan kota di Indonesia telah membayar Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari dana desa. Dan tim media hampir saja digelar di Istana Negara pada Jumat (5/8/2020).

Abdul Halim, biasa disapa Menteri Gus, mengatakan jumlah daerah dan kota yang membayar BLT sudah dihitung Jumat (8 Mei 2020) dan akan terus bertambah.

“Sekitar 10.000 desa membayar dana BLT tingkat desa. Kemudian, sekitar 27.000 desa mendata penerima BLT, dan lebih dari 24.000 desa telah mengalokasikannya untuk BLT”, “Gus Menteri mengatakan dalam video conference dengan tim media tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator PMK Muhajir Effendy dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara.

Menteri Gus menjelaskan bahwa penggunaan dana desa untuk BLT merupakan instruksi dari Presiden .– –Sebelumnya, dari sisi bidang kesehatan dan ketahanan ekonomi, penggunaan dana tingkat desa menjadi prioritas Jaring Pengaman Sosial (JPS). Serta pendanaan pemulihan ekonomi desa dalam bentuk tenaga kerja desa padat uang. Sesuai perintah Presiden, desa Dana itu akhirnya disalurkan kembali untuk BLT. Makanya kita harus mengubah aturan Permendes. Katanya dari jumlah penduduk tetap ke-11 tahun 2020 menjadi penduduk tetap ke-6. – Selain itu, Menteri Gus menjelaskan BLT Sasaran penerima dana desa adalah masyarakat miskin yang kehilangan mata pencaharian akibat Covid19 dan belum mendapatkan bantuan apapun yang ada. Pemerintah JPS.

“Ditambahkan targetnya, yaitu keluarga rawan penyakit kronis atau kronis. Kami tambah karena erat kaitannya antara Covid dengan penyakit kronis, ”ujarnya-dalam hal pendataan, Menteri Gus menjelaskan pendataan dilakukan oleh relawan desa yang menyasar Covid 19, dan Covid 19 dikatakan oleh kepala desa di dalam dirinya. : “Setiap RT memiliki minimal 3 relawan untuk mengumpulkan data sehingga Anda bisa memutuskan secara adil warga miskin mana yang harus dibantu. “) untuk memastikan tidak ada perselisihan.

” Ini sangat penting agar tidak ada pihak yang merasa perlu membicarakan dan memutuskan siapa yang akan menerima BLT. Setelah mufakat di rapat, kepala desa akan mengambil keputusan, “ujarnya.

Agar tidak ada tumpang tindih atau tumpang tindih dengan penerima manfaat lainnya. Kemudian, hasil tingkat desa akan disinkronkan di daerah .–” Kepala desa Mempercepat sinkronisasi dan verifikasi data oleh kepala daerah. Kami juga berharap dengan dukungan kepala daerah, puluhan ribu data yang masuk segera terselesaikan sehingga desa bisa segera mendistribusikan BLT desa, ”ujarnya. *)

Post a comment