JAKARTA TRIBUNNEWS.COM – Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Imigrasi Abdul Halim Iskandar meluncurkan Transformasi Ekonomi Pedesaan Terpadu (TEKAD) online di Jakarta pada Selasa (19/5/2020) )rencana. — Kerjasama antara berbagai kementerian merencanakan pedesaan, daerah berkembang miskin dan imigran (Kemendes PDTT) dan Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) menargetkan Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa 5 provinsi di timur tenggara.

Abdul Halim Iskandar, atau Menteri Gus, yang umumnya dikenal sebagai Menteri Gus, mengatakan bahwa Departemen Kesehatan dan IFAD dari PDTT memiliki hak untuk memimpin proses intensifikasi dan pembangunan berkelanjutan berdasarkan desa dan pinggiran kota. Janji yang sama.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tujuan utama pembangunan adalah keberlanjutan ekonomi. Komunitas pedesaan. Menuju masyarakat yang makmur.
“Pada dasarnya, antara IFAD dan Kementerian Kesehatan, PDTT seperti saudara laki-laki, tetapi ayahnya berbeda dan ibunya berbeda,” kata Menteri Gus. Di negara bagian, pusat rencana Kementerian Kesehatan PDTT memiliki dua hal, yaitu rencana pembangunan dan rencana pemberdayaan berdasarkan daerah pedesaan dan imigran, dan rencana pemberdayaan masyarakat.
Mantan ketua Parlemen Jawa Timur berharap bahwa proyek TEKAD akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat pedesaan dan masyarakat di “bidang migrasi”. “Tentu saja, kesamaan visi, misi dan komitmen masih jauh dari cukup. Langkah konkrit harus diambil untuk mencapai apa yang kita cita-citakan,” kata pria itu di Mon State. Ivan Cossio Cortez, direktur kantor perwakilan IFAD di Indonesia, mengatakan bahwa TEKAD berencana untuk mempromosikan dan memperkuat desentralisasi dan mempromosikan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Menurut Cortez, keberadaan hukum Indonesia dan dana pedesaan telah menjadi kerangka kerja yang kuat untuk rencana TEKAD, yang memprioritaskan proses pembangunan dari bawah ke atas.
“Kami ingin bekerja sama dengan Adam agar undang-undang desa dan dana desa yang ada di Indonesia dapat meningkatkan proses pembangunan di Indonesia, terutama di tingkat desa. Oleh karena itu, pengembangan dapat dilakukan dari bawah atau dari masyarakat. Karena Bawah ke atas, “kata Cortez.
IFAD sendiri adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang misinya adalah mengembangkan daerah pedesaan. Ivan percaya bahwa program yang dilaksanakan oleh IFAD menargetkan daerah miskin dan daerah pedesaan, terutama wilayah timur.
“Kami berterima kasih kepada desa-desa, daerah tertinggal dan Kementerian Imigrasi atas upaya bersama mereka untuk mendukung proyek (TEKAD),” kata Cortez. (*)