Menggunakan pembersih tangan untuk perokok menjadi berbahaya

Kesehatan

Wiku Adisasmito, kepala kelompok ahli kelompok kerja pengobatan TRIBUNNEWS.COM-Covid-19 di Jakarta, menyarankan orang-orang untuk tidak menggunakan terlalu banyak desinfektan atau pembersih tangan untuk mencegah penyebaran virus korona.

“Pembersih tangan dapat digunakan, tetapi harus digunakan secara berlebihan untuk menghindari iritasi kulit,” kata Wiku kepada kantor BNPB Jakarta, Senin (30 Maret 2020).

Wiku menjelaskan bahwa pengawet didedikasikan untuk menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme di jaringan manusia.

Baca: 6 fakta tentang kuncian Tegal atau isolasi daerah, ada jalan terbuka ke serangkaian keuntungan

Baca: Menurut rencana, wilayah karantina DKI dapat memilih untuk dilarang di jalan di Jakarta Mengemudi di mobil pribadi — guna menggunakan fungisida untuk menghilangkan virus korona yang menempel di tubuh kita, terutama tangan kita.

Tapi dia memperingatkan orang-orang untuk berhati-hati karena itu mudah terbakar. Terutama bagi perokok dan orang yang bekerja di dapur.

Wiku mengatakan bahwa perawatan khusus harus dilakukan karena mengandung bahan yang mudah terbakar, terutama untuk perokok atau orang yang bekerja di dapur. -Wiku mengungkapkan bahwa BPOM telah mengeluarkan pemberitahuan tentang cara menggunakan 96% etanol, 98% gliserol, 3% hidrogen peroksida dan air steril atau air suling untuk membuat pembersih tangan sesuai dengan rekomendasi WHO.

Ini adalah cara paling efektif untuk membunuh virus.

Post a comment