Reporter Tribunnews.com reporter, Apfia Tioconny Billy-Jakarta, TRIBUNNEWS.COM -Selama pandemi, dokter gigi tidak akan membersihkan atau mengurangi karang gigi terlebih dahulu. Anggi Pratiwi terkena keterlambatan proses kerak karena peralatan yang digunakan akan menyebabkan pelepasan aerosol atau uap air.
Air yang disemprotkan ke mulut dapat keluar dari mulut, yang berarti telah terkontaminasi dengan tetesan air atau partikel air liur.
Baca: Dinas Kesehatan DKI: 96 ribu tes cepat, 96% di antaranya diklaim negatif untuk korona-Baca: Dinda Kirana menyadari pentingnya perjumpaan karena virus korona
Sekarang, tetesan ini telah menjadi cara utama untuk mentransmisikan hasrat seksual. 19. Sebagai tindakan pencegahan, dokter menyarankan pasien untuk menunda rencana pembersihan gigi. Pernyataan: “PDGI merekomendasikan untuk menolak kerak yang tertunda atau pembersihan karang karena perangkat ini mengandung sejumlah besar aerosol yang diubah menjadi tetesan.” Anggi sedang dalam diskusi online dengan Listerine pada hari Kamis (5 Mei 2020).
Baca: Panduan Sholat Idul Fitri dan Contoh Naskah Pandemi Virus Corona

Dan, biasanya digunakan untuk membersihkan tartar ini. Jika puing-puing Anggi dapat menyebar ke seluruh ruangan, jika itu bukan keadaan darurat, itu dapat dilaporkan terlebih dahulu.
“Kenapa tidak karena tetesannya terlalu nyata seperti itu, jadi itu seperti mandi seperti itu, yang mengapa itu akan ditunda dulu,” kata drg. Anggi .
Dr. Anggi juga menyarankan bahwa selama tidak ada keadaan darurat, seperti sakit gigi yang tidak bisa tidur, gigi patah atau gusi berdarah, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter gigi secara online. Dr. Anggi menyimpulkan: “Faktanya, selalu aman untuk mengekstrak atau menambal, tetapi itu terkait dengan keadaan darurat, dan konsultasi melalui Internet sekarang dapat digunakan, dan obat-obatan juga dapat dilakukan secara online.”